Memburu Kabar

Memburu Kabar
@PakuanUniversity

Rabu, 15 Juni 2011

seputar pakuan

Pekan Budaya Sastra di Universitas Pakuan

Berbagai cara untuk mempromosikan fakultas dan jurusannya dalam universitas. Seperti membuat brosur, flyer, langsung datang ke SMA atau sederajat, namun yang dilakukan Fakultas Sastra Universitas Pakuan Bogor berbeda seperti dari biasanya. Organisasi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), BEM ini yang mempunyai sebuah ide membuat suatu acara untuk mengundang anak-anak SMA untuk berpartisipasi dalam Pekan Budaya Sastra, diantaranya perlombaan Host competition dan passion show lintas budaya yaitu Indonesia, Inggris dan Jepang. Acara ini secara tidak langsung memperkenalkan Fakultas Sastra itu sendiri.

Acara ini lebih meriah diisi oleh berbagai pertunjukan seperti dari Sastra Indonesia dengan musikalisasi puisinya diiringi akustik. Sastra Inggris menampilkan drama Romeo dan Juliet, Ilmu Komunikasi, jurusan ini baru di Fakultas Sastra tahun 2008 lalu diresmikan, namun mehasiswa-nya cukup banyak jurusan ini memutar beberapa film dokumenter mengenai kehidupan sehari-hari dan live report untuk mendokumentasikan acara. Sastra Jepang yaitu tarian Himawari dan akustik Daigaku Nomae serta tarian Odori sebagai acara penutup pada sore itu. Selain dari jurusan penampilan juga dari sanggar SEMUT(seni musik tari dan teater) dengan musik dwi warna dan musikalisasi puisi, sanggar ini dibawah naungan Fakultas Sastra. Selain itu dari KAROENG menampilkan teatrikal, kelompok ini di bawah naungan Fkultas Sastra juga.

Lomba yang diikuti oleh siswa dan siswi SMA sebanyak tujuh sekolah di kota Bogor. Acara pada sabtu 4 juni 2011 lancar dan meriah, “acara ini dibuat oleh BEM Fakultas Sastra di latar belakangi ingin mempublikasikan ke siswa dan siswi SMA atau sederajat. Memperkenalkan tiga budaya yang ada di Fakultas dan Ilmu Komunikasi dengan cara membuat pertunjukan budaya Sastra, yang isinya menampilkan performance dari setiap jurusan” ujar Siti Khodijah sebagaI ketua pelaksana PBS. Sebagai penutup dan puncak acara diisi oleh penampilan medley tiga budaya, yaitu Indonesia, Inggris, dan Jepang.
Acara ini didukung oleh Universitas Pakuan dan Fakultas Sastra, Badan legislatif Mahasiswa (BLM) UNPAK, dan Departemen Dinas Pendidikan. Dampak dari kegiatan yang dilakukan ini sangat merangsang kreatifitas bagi para mahasisawa Kota Bogor untuk menunjukan kemampuan dibidang seni dan budaya, mengingat kaum muda sekarang dominan lebih mengikuti budaya kebarat-baratan.

Selasa, 14 Juni 2011

Seputar Pakuan

Parkiran tempat si roda dua di kampus
Kendaraan di era modern ini sangat di perlukan dan diminati apalagi ketika dilanda kemacetan di jalanan. Tentunya sebuah kendaraan memerlukan tempat parkir ketika kita beraktifitas. Motor menjadi pilihan sebagai kendaraan bagi masyarakat untuk mencapai tempat yang jaraknya jauh maupun dekat. Dibanding kendaraan roda empat kendaraan roda dua lebih efektip ketika menghadapi kemacetan karena bisa menyalip diantara deretan Mobil.
Semakin banyaknya pengguna Motor semakin besar tempat parkir yang diperlukan. Kampus Universitas pakuan menjadi salah satunya, karena mahasiswanya sebagian memiliki kendaraan roda dua. Tempat parkir yang diperlukan lebih luas, namun tempat parkir kampus tidak mencukupi, hingga lapangan dan halaman Fakultas di jadikan tempat parkir. Ada jam-jam tertentu ketika parkiran penuh dan lengang, pukul 09.00 pagi motor memenuhi area parkir namun ketika pukul 14.00 siang volume motor di parkiran berkurang dikarenakan pada jam tersebut mahasiswa beranjak pulang.
Tentunya di area parkir mempunyai cerita. Ketika mahasiswa memarkirkan motornya di lapangan kampus hingga ia lupa kunci yang masih menggantung pada lubang kunci maupun pada kunci bagasi. Hal itu sangat berbahaya jika ada orang jahil yang bisa saja membawa motor tersebut, namun hal itu bisa teratasi oleh Satuan Pengamanan kampus karena setiap waktu para Satpam memantau satu persatu pada bagian lubang kunci Motor. Pernah seorang mahasiswa mengalami hal itu namun motornya langsung di amankan di dekat Pos Satpam. Setiap tahun bisa saja pengandara roda dua seperti mahasiswa Universitas Pakuan bertambah banyak. Mengenai hal ini pihak kampus harus memikirkan dan mencari solusinya.