Memburu Kabar

Memburu Kabar
@PakuanUniversity

Senin, 08 Agustus 2011

Si Mamat & Si Udin

"pahala"

Khusunya si Udin dan si Mamat mendengarkan nasihat pak ustadz siang itu di Masjid. Betannyalah si Mamat, ”pak Ustadz gimana caranya ngumpulin pahala?” jawab pak Ustadz, “ begini nak, kita sebagai umat muslim harus saling membantu. Nah, membantu itu termasuk mengumpulkan pahala, contohnya membantu dan menolong orang yang lagi kesusahan, begitu Mat”. Dalam perjalanan pulang, si Mamat dan si Udin menemukan sebuah dompet yang sangat tebal. Munculah ide culas Udin. “Udah, kita pake beliin PS 3 ajah”, saut Mamat “ dasar lu Din, kata pak ustadz kita harus menolong kaya pemilik dompet ni ntar dapet pahala Din, dia kan lagi kesusahan ilang dompetnya”. Dikembalikannya dompet tersebut pada pemiliknya setelah melihat KTP dan tidak berani melihat isi uangnya, kebetulan nama orangnya mereka kenal, yaitu Tante janda yang sehari- hari keliling kampung mencari lekong brondong.
Begitu ketemu si Tante, Mamat dengan wajah sumringah, “nih Tante tadi dompetnya jatuh, pasti nyari ya?” jawab si Tante, “ yaaaiyalaaaah….gua capek ni ngubek satu kampung nyari ni dompet”. Sautnya Udin, “kan dompet tebel-nya udah balik tuh, mana Tante pahalanya Mamat lagi ngumpulin pahala ni”, si pencari lekong brondong tertawa terbahak-bahak,” hahaha….ada-ada aja lu Mat pahala minta ama gua, lagian ni dompet isinya bukan uang tapi bon smua”. Mamat memasang wajah kesal bercampur tawa kecil, “Yeahh…Cuma bon doang, tau gitu Mamat biarin aja tu dompet kismin”. Udin mencoba menghibur, “udah Mat kita cari pahala yang lain aja, Udin punya ide ni, kita angkatin aja jemuran satu kampung kan banyak tu pahala yang kita dapet dari satu rumah”. Jawab Mamat, “betul juga tu, ayo kita capcus”. Akhirnya dua sekawan bisa mendapatkan pahala dari jemuran warga kampung.

Minggu, 24 Juli 2011

Beautiful Girl

Beautiful girl wherever you are
I knew when I saw you you had opened the door
I knew that I'd love again after a long long while
I'd love again.
You said hello and I turned to go
But something in your eyes left my heart beating so
I just knew that I'd love again after a long long while
I'd love again.

Refrain : It was destiny's game
will love finally came on
I rushed in line only to find
That you were gone.

Whereever you are I fear that I might
Have lost you forever like a song in the night
Now that I've loved again after a long long while
I've loved again.

Find More lyrics at www.sweetslyrics.com
Repeat Refrain

Beautiful girl I'll search on for you
'Til all of your loveliness in my arms come true
You've made me love again after a long long while
In love again
'And I'm glad that its a cute to you
'Hmm beautiful girl.

Jumat, 15 Juli 2011

Rekomendasi

Gantolle Puncak Bogor

Berlibur ditempat yang asri dan sejuk mungkin dambaan bagi warga kota yang penat akan hiruk pikuk perkotaan. Kondisi yang tidak lagi bersih udaranya karena polusi yang dihasilkan kendaraan, barang elektronik dan industri. Selain itu menyusutnya ruang terbuka hijau sebagai paru-paru kota dan daerah resapan air.

Berbeda denga tempat wisata yang tidak jauh dari kota seperti Puncak. Hawa dingin dan hamparan hijau menyambut kita ketika berada di Bukit Gantolle atau Bukit 250 Puncak Bogor. Hanya dengan karcis Rp.5000,-/orang dewasa dan Rp.3000,-/orang anak-anak, kita sudah bisa memasuki kawasan kebun teh dan menyaksikan terbangnya Paralayang secara dekat, bahkan kita bisa mengabadikannya sebagai kenang-kenangan sepuasnya. Gantolle ini merupakan tempat lepas landas Paralayang, setiap harinya paralayang beraksi jika cuaca mendukung dari pukul tujuh pagi hingga pukul lima sore. Namun ketika keadaan cuaca sedang hujan, kabut dan tidak ada angin yang memadai, maka paralayang tidak menunjukan aksinya dikarenakan tidak memungkinkan untuk terbang serta untuk menjaga keselamatan.


Jika kita ingin mencoba paralayang, maka kita harus mengikuti latihan terlebih dahulu sebelum terbang tandem (penumpang). Sebagai pemula terbang tandem kita di temani pilot dengan posisi pilot dibelakang dan petendem didepan dengan mengikuti instruksi dari sang pilot. Terbang tandem ini kita dikenakan biaya sebesar Rp300.000,-/orang disertai mendapat sertifikat bahwa sudah terbang tandem.


Sekedar tips jika anda mendatangi Gantolle Puncak, disarankan untuk memakai pakaian tebal (jacket/sweater), makanan, dan alat dokumentasi (kamera/handicame). Membawa makanan dan minuman hangat dari rumah lebih sehat dan murah, karena udara dingin membuat perut kita cepat lapar. Membawa kamera disarankan, karena pemandangan sangat mengesankan berada diketinggian 250 meter dari pendaratan.

Selasa, 05 Juli 2011

Seputar Pakuan

Universitas Pakuan
Menerima Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2011/2012

Pada bulan ini siswa dan siswi SMA bersiap-siap dan mencari universitas yang unggul untuk bersekolah kejenjang yang lebih tinggi. Dengan cara SNMPTN atau SPMB untuk masuk uiversitas. Untuk masuk universitas yang bonavit memang sulit namun itu konsekuensinya menghadapi berbagai tes sebagai syarat yang dientukan oleh yang bersangkuta.
Universitas Pakuan merupakan universitas swasta terbaik di Kota Bogor. Dapat melahirkan lulusan terbaik dan langsung terjun di dunia kerja. Terletak di tengah kota Bogor, Jl. Pakuan siliwangi, berdiri dari tahun 1980 hingga sekarang. Dari tahun ke tahun Unpak selalu berbenah diri untuk menjadikan universititas yang unggul, mandiri dan berkarakter. Terdapat tujuh fakultas diantaranya Pasca Sarjana, Hukum, Ekonomi, Keguruan & Ilmu Pendidikan, Sastra, Teknik dan Mipa. Program terdiri S1, D3 dan program Pasca Sarjana yaitu Program Doktor (S3) dan Program Magister (S2).
Berbicara seputar Unpak dan Fakulta-nya, mengenai fasilitas kampus sendiri sudah memadai di setiap masing-masing Fakultas misalnya lab komputer, biologi kimia dan lain-lain serta fasilitas Wifi yang bisa di akses oleh seemua mahasiswa.
Setiap tahun-nya Unpak selalu meluluskan sebanyak ratusan mahasiswa dan mahasiswi. Lulusan yang siap terjun ke-lapangan pekerjaan dengan keahlian yang didapatkan selama kuliah.
Pendaftaran dilakukan dari 21 mei - 6 Agustus 2011, pendaftaran dibuka setiap hari kerja, Senin s/d Kamis, dan Sabtu Pukul 09.00 s/d 15.00 WIB, Khusus Jumat Pukul 09.00 s/d 11.00 WIB. Tempat pendaptaran di sekretariat panitia penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB). Seleksi masuk dilaksanakan melalui Tes Potensi Akademik (TPA) dan tes Bahasa Inggris.
Seleksi penerimaan mahasiswa baru dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu gelombang satu hingga 3, info lebih lengkap di gedung BAAK Universitas Pakuan.

Rabu, 15 Juni 2011

seputar pakuan

Pekan Budaya Sastra di Universitas Pakuan

Berbagai cara untuk mempromosikan fakultas dan jurusannya dalam universitas. Seperti membuat brosur, flyer, langsung datang ke SMA atau sederajat, namun yang dilakukan Fakultas Sastra Universitas Pakuan Bogor berbeda seperti dari biasanya. Organisasi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), BEM ini yang mempunyai sebuah ide membuat suatu acara untuk mengundang anak-anak SMA untuk berpartisipasi dalam Pekan Budaya Sastra, diantaranya perlombaan Host competition dan passion show lintas budaya yaitu Indonesia, Inggris dan Jepang. Acara ini secara tidak langsung memperkenalkan Fakultas Sastra itu sendiri.

Acara ini lebih meriah diisi oleh berbagai pertunjukan seperti dari Sastra Indonesia dengan musikalisasi puisinya diiringi akustik. Sastra Inggris menampilkan drama Romeo dan Juliet, Ilmu Komunikasi, jurusan ini baru di Fakultas Sastra tahun 2008 lalu diresmikan, namun mehasiswa-nya cukup banyak jurusan ini memutar beberapa film dokumenter mengenai kehidupan sehari-hari dan live report untuk mendokumentasikan acara. Sastra Jepang yaitu tarian Himawari dan akustik Daigaku Nomae serta tarian Odori sebagai acara penutup pada sore itu. Selain dari jurusan penampilan juga dari sanggar SEMUT(seni musik tari dan teater) dengan musik dwi warna dan musikalisasi puisi, sanggar ini dibawah naungan Fakultas Sastra. Selain itu dari KAROENG menampilkan teatrikal, kelompok ini di bawah naungan Fkultas Sastra juga.

Lomba yang diikuti oleh siswa dan siswi SMA sebanyak tujuh sekolah di kota Bogor. Acara pada sabtu 4 juni 2011 lancar dan meriah, “acara ini dibuat oleh BEM Fakultas Sastra di latar belakangi ingin mempublikasikan ke siswa dan siswi SMA atau sederajat. Memperkenalkan tiga budaya yang ada di Fakultas dan Ilmu Komunikasi dengan cara membuat pertunjukan budaya Sastra, yang isinya menampilkan performance dari setiap jurusan” ujar Siti Khodijah sebagaI ketua pelaksana PBS. Sebagai penutup dan puncak acara diisi oleh penampilan medley tiga budaya, yaitu Indonesia, Inggris, dan Jepang.
Acara ini didukung oleh Universitas Pakuan dan Fakultas Sastra, Badan legislatif Mahasiswa (BLM) UNPAK, dan Departemen Dinas Pendidikan. Dampak dari kegiatan yang dilakukan ini sangat merangsang kreatifitas bagi para mahasisawa Kota Bogor untuk menunjukan kemampuan dibidang seni dan budaya, mengingat kaum muda sekarang dominan lebih mengikuti budaya kebarat-baratan.

Selasa, 14 Juni 2011

Seputar Pakuan

Parkiran tempat si roda dua di kampus
Kendaraan di era modern ini sangat di perlukan dan diminati apalagi ketika dilanda kemacetan di jalanan. Tentunya sebuah kendaraan memerlukan tempat parkir ketika kita beraktifitas. Motor menjadi pilihan sebagai kendaraan bagi masyarakat untuk mencapai tempat yang jaraknya jauh maupun dekat. Dibanding kendaraan roda empat kendaraan roda dua lebih efektip ketika menghadapi kemacetan karena bisa menyalip diantara deretan Mobil.
Semakin banyaknya pengguna Motor semakin besar tempat parkir yang diperlukan. Kampus Universitas pakuan menjadi salah satunya, karena mahasiswanya sebagian memiliki kendaraan roda dua. Tempat parkir yang diperlukan lebih luas, namun tempat parkir kampus tidak mencukupi, hingga lapangan dan halaman Fakultas di jadikan tempat parkir. Ada jam-jam tertentu ketika parkiran penuh dan lengang, pukul 09.00 pagi motor memenuhi area parkir namun ketika pukul 14.00 siang volume motor di parkiran berkurang dikarenakan pada jam tersebut mahasiswa beranjak pulang.
Tentunya di area parkir mempunyai cerita. Ketika mahasiswa memarkirkan motornya di lapangan kampus hingga ia lupa kunci yang masih menggantung pada lubang kunci maupun pada kunci bagasi. Hal itu sangat berbahaya jika ada orang jahil yang bisa saja membawa motor tersebut, namun hal itu bisa teratasi oleh Satuan Pengamanan kampus karena setiap waktu para Satpam memantau satu persatu pada bagian lubang kunci Motor. Pernah seorang mahasiswa mengalami hal itu namun motornya langsung di amankan di dekat Pos Satpam. Setiap tahun bisa saja pengandara roda dua seperti mahasiswa Universitas Pakuan bertambah banyak. Mengenai hal ini pihak kampus harus memikirkan dan mencari solusinya.

Kamis, 26 Mei 2011

Rumah Budaya Depok

Pertunjukan Seni Tradisional dan Temporer Sebagai Peresmian Rumah Budaya Depok


 
Kesenian tradisional adalah identitas sebuah negara. Namun hal itu mulai tergerus zaman dengan budaya yang datang dari luar yang siap menggantikan budaya pribumi akibat canggihnya teknologi. Dibutuhkannya sebuah wadah untuk melestarikan kesenian tradisional dan budaya, seperti keberadaan Rumah Budaya yang kemarin launching di Depok.
Acara yang diadakan pada hari sabtu malam 21 May 2011 berjalan lancar dan meriah. Dengan beberapa kesenian tradisional, drama, dan pembacaan puisi, serta seni temporer, Rumah Budaya Depok resmi dibuka berlokasi di Jl. Nangka Raya Ujung No 1001. Didirikannya berawal keberadaan seniman-seniman di daerah Depok ingin kebudayaan indonesia khususnya di Depok agar keberadaan kesenian tidak hilang dan luntur digerus zaman.
Gagasan terbentuknya Rumah Budaya Depok adalah ingin memberikan ruang berkreasi, bereksperimen, dan berkreatifitas bagi para pelaku seni. Pengenjawantahan (perpaduan) dari sebuah rasa membutuhkan banyak elemen dan menjadi elemen tersebut.
Rumah Budaya adalah wadah para pelaku seni budaya yang terdiri dari sanggar, padepokan dan kelompok lainnya. Sehingga banyak sanggar di Depok bergabung dan berkumpul  untuk berkarya di Rumah Budaya Depok. Sanggar-sanggar yang bergabung diantaranya Sanggar Garuda, Sanggar Saung Rasyid, Sanggar Kanaka (teater anak), Sanggar Lumbung (teater anak), Sanggar Rajapala, Sanggar Serif, Sanggar Gedeg, Sanggar Ayodyapala (tari), Kelompok Degung, Kelompok Cerutu (musikalisasi puisi dan wayang listrik), Purwacaraka, Padepokan Saung Basek (musik basek), dan Arizal Nur (puisi).
Acara yang diawali kata sambutan, pembacaan doa, penabuhan gong dan pemotongan tumpeng sebagai simbol peresmian telah dibukanya Rumah Budaya Depok. Dalam acara ini dihadiri oleh kalangan masyarakat sekitar, mahasiswa, pelajar serta dihadiri wakil ketua DPRD Kota Depok yaitu Bapak Prihandoko. Penampilan pertama diawali dengan tarian tradisional Depok oleh tiga anak perempuan. Mereka mengenakan kostum tradisional namun sedikit ada sentuhan atau ornamen agar terlihat indah dengan setuhan bemacam-macam warna.
Permainan ular naga panjang yang diperankan oleh anak-anak dengan mengenakan kostum tikus sambil bernyanyi-nyanyi riang. Selain itu di disisipi cerita tentang tikus yang saling bersama-sama ketika menghadapi binatang predator. Pertunjukan ini merupakan teater dari Rumah Budaya itu sendiri. Kesan dari drama ini lucu dan menggemaskan pasalnya terdapat beberapa anak kecil, inti dari teater ini seperti istilah Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh.  
Puisi yang dibacakan oleh Bapak Getson, isi puisi itu sendiri tentang sorang wanita malam sebatang kara yang tidak mendapat perhatian dari petinggi-petinggi negara. beliau merupakan penulis puisi berbakat dan tulisannya sering dimasukan ke majalah-majalah. Selain itu menjual karya puisinya di seluruh Nusantara, akibat karyanya pada tahu 1970-an beliau mendapat penghargaan dan hadiah dari ASEAN. Hadiahnya beliau belikan sebidang tanah dan membangun sanggar di Depok tengah yang sekarang menjadi Sanggar Budaya.
Terdapat kesenian baru yang terbuat dari bambu yang diberi senar dimainkan-nya secara digesek yaitu Basek (bambu gesek)  yang dimainkan oleh Joko Yongono. Lagu yang dimainkan adalah dari daerah jawa yaitu lir-ilir, ”alat musik ini berawal dari rasa kebutuhan seni, awalnya adalah pemain Gitar dan alat musik yang kurang mendukung yang akhirnya mencari ilmu sendiri dari kecil dan membuat alat musik sendiri. Sedangkan alat musik Basek ini terinspirasi dari bangunan Saung Bambu selain itu alat musik lainnya yang terbuat dari bahan yang sama seperti Selo Basek dan Kecapi Bambu” ujar Joko setelah memainkan musik. Awalnya Joko ini bercita-cita menjadi arsitek dan belajar mengukir hingga akhirnya tertarik dengan bambu akhirnya lahirlah alat musik Basek, Selo Basek dan Kecapi Bambu.
Barunya alat musik ini belum mendapat hak paten dan belum menjadi musik daerah. ”Jika alat musik Basek ini akan menjadi musik daerah seperti Kota Depok, saya terserah saja kepada pihak yang mau menjadikan seperti itu dan saya senang-senang saja”, ujar Joko sembari senyum.
Berbeda dengan Bapak Getson,  musikalisasi puisi dari Bahtera Cerutu ini diiringi musik seperti Biola, Kendang, dan Gitar. Puisi yang dibacakan lebih dramatis karena penuh ekspresi dan musik yang mendukung disetiap baitnya.
 Ekspresi saat musikalisasi puisi dari Bahtera Cerutu
Pertunjukan seni Wayang Listrik ditunggu-tunggu oleh penontonnya karena  keunikan dari namanya. Pertunjukan ini sekaligus sebagai penutup launching Rumah Budaya. Wayang Listrik adalah perpaduan antara teater ekspresi ballet dan permainan refleksi dari permainan tangan dan sastra atau bisa disebut seni kontemporer. Meskipun namanya Wayang Listrik tapi tidak terlihat kilatan listrik seperti yang dibayangkan namun kesenian ini seperti wayang pada umumnya tetapi keluar dari pakemnya. Dari cara memainkan tidak seperti wayang biasanya, dalang tidak berpakaian seperti dalang yang memakai blangkon, disetiap ceritanya tidak diiringi sinden. Dalam ceritanya tidak mengambil karya dari Mahabrata dan Ramayana.
Wayang Listrik di sini mengambil cerita dari negeri antah brantah, wayang ini juga mendapat unsur sastra. Malam itu Wayang Listrik mengambil judul Runtuhnya Negeri Suradaha cerita ini merupakan refleksi bangsa Indonesia. Dalam penceritaanya mengambil tema klasik dari zaman pra kuno dari negeri antah brantah namun teknik pakem-nya mengambil teknik daya pra-khusus Kalimantan Selatan.
Rumah Budaya ini merupakan tempat semua seni dan para seniman seperjuangan WS. Rendra di Kota Depok yang akan menjadi ikon Depok. Rencananya Rumah Budaya ini akan mengadakan kegiatan rutin yaitu pada minggu ke-2 setiap bulannya dan terbuka untuk umum.

Sabtu, 16 April 2011

Perjalanan hidup

Sang Juara

Jari-jari lentiknya selalu memainkan piano. Tak jarang perempuan bernama Nanda ini selalu mengikuti lomba, hingga ia memenangi beberapa kejuaraan tingkat  nasional bahkan tingkat internasional. Namun kini jari- jari lentik itu tak bisa menari lagi di atas piano. Setelah perempuan berusia 16 tahun ini mengalami kecelakaan lalu lintas ketika ia sepulang memenangi perlombaan tingkat dunia. Dari bandara Soekarno Hatta menuju Bogor,  kendaraan mengalami kecelakaan  akibat tabrakan beruntun yang terjadi di jalan pajajaran Bogor. Akibat kejadian itu sedikitnya tiga orang meninggal dan empat orang mengalami luka berat diantarannya ibu dari Nanda meningggal, sementara Nanda sendiri mengalami luka dan diponis lumpuh dikedua tangannya.
Kesedihan yang amat dirasakan Nanda begitu berat setelah meninggal ibundanya, begitu juga dengan kedua tangannya yang tak bisa bermain piano lagi untuk seumur hidupnya. Setiap harinya Nanda menghabiskan waktu dirumah dengan hanya memandangi piano dan piala-pialanya. Hal itu membuatnya dirundung kesedihan berlarut-larut. Namun kesedihan itu berlalu setelah Nanda melihat tayangan Televisi yang menayangkan seseorang melukis dengan kedua kakinya, karena tidak mempunyai tangan. Sehingga menginspirasi hidupnya, hasrat untuk bermain piano kembali lagi dengan semangat. Ia hanya bisa menggunakan kedua kakinya, walaupun susah ia tekuni setiap hari mencoba dan terus mencoba. Meskipun sulit Nanda tak patah arang untuk berlatih bermain piano dengan kedua kakinya.
Dua tahun berlalu akhirnya Nanda bisa memainkan beberapa lagu, diantaranya lagu Bunda ciptaan Melly Goeslaw yang diperuntukan khusus kepada almarhum ibunya. Dengan bakatnya yang unik, seorang pianis yang memainkan piano dengan kedua kakinya mendapat perhatian dari masyarakat. kejuaraan piano ia  ikuti lagi meskipun dengan peserta pianis normal. Dengan bakatnya yang unik ia mendapat perhatian dari para juri hingga ia kembali menjadi sang juara. Semangat bermusik itu kembali lagi seperti dulu meskipun dengan kondisi yang berbeda. Ia terus jalani dengan nada-nada hidupnya dan percaya bahwa Tuhan memberikan karunia yang indah kepada hidupnya.

jurnalistik sastrawi

Pelukis Jalanan

Lelaki setengah baya itu sesekali menuangkan cat di atas papan bundar. Dioleskannya kuas dengan luwes di atas kanvas putih dengan konsentrasi melihat selembar poto perempuan. Di bawah rimbunnya pohon bambu dan di pinggiran pagar Kebun Raya di Jl Ir. H. Djuanda, di sini Deni selalu mangkal setiap hari bersama pelukis jalanan lainnya.
Datang menghampiri seorang perempuan berseragam SMA yang ada di poto tadi setelah memberikan potonya sejak hari kemarin, ”Mas lukisan saya sudah selesai?”sembari menorehkan kuas Deni menjawab, ”sebentar lagi selesai ko, sekitar sepuluh menit lagi”. perempuan itu-pun duduk di samping Deni sembari memandangi lukisan dirinya. Datang lagi sepasang Ayah dan Anak yang ingin di lukis Deni, ”Mas, bisa lukisin Saya dan Anak saya?” Deni menjawab,” bisa Pak, sebentar lagi ya”. Mereka menunggu antrian sembari merapihkan rambut dan pakaiannya.  Sepuluh menit berlalu akhirnya Ayah dan Anak itu dilukis dengan keadaan berdekapan.
Setiap satu lukisan dihargainya Rp.200.000,- tergantung kesulitan dan bahan yang dipakai namun harganya bisa berubah. Karena lukisan yang dijajakan para pelukis sangat bagus termasuk Deni. Tak jarang pejalan kaki-pun sejenak berhenti melangkahkan kakinya untuk melihat lukisan-lukisan yang dipajang di pagar, tak jarang pula mereka ingin dilukis. Ramai berlalu lalang kendaraan tak menggganggu konsentrasi para pelukis ini untuk melukis.
Hari itu Deni dan teman-temannya terganggu dan terpaksa berhenti sementara untuk melukis, karena langit hitam pekat menjatuhkan butiran-butiran air-nya ke Bumi. ”julukannya saja Kota hujan selain Kota Angkot”, ujarnya Dadang seorang pelukis dari Bandung sembari tertawa kecil. Hujan-pun reda, dilanjutkannya lukisan yang baru setengah jadi itu. Bosan melanda Anak tadi sehingga sang Ayah merayunya dengan sebuah permen lolipop, walaupun sedikit mengganggu dengan hasil lukisannya. Lukisan-pun selesai dikerjakannya dan sang surya hari itu sudah mulai beranjak meingggalkan tugas menyebarkan sinar dan panasnya. Deni bersama yang lainnya bergegas merapihkan perlengkapan melukisnya, dan mengantongi beberapa lembaran Rupiah hasil torehan lukisannya tadi untuk dibawa pulang.